CDC Membuat Rekor Lurus di Tengah Kekhawatiran Perjalanan

Peningkatan kasus norovirus baru-baru ini mungkin tampak mengkhawatirkan bagi para pelancong, tetapi otoritas kesehatan masyarakat mengatakan tidak perlu khawatir.

Pada pertengahan Februari, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS membunyikan alarm atas potensi krisis norovirus setelah melaporkan peningkatan kasus sekitar 30%.

Badan perlindungan kesehatan nasional mencatat 225 wabah norovirus antara 1 Agustus 2022 dan 8 Januari 2023. Dibandingkan dengan tahun musiman sebelumnya dengan 172 wabah, ini tampak seperti lompatan besar.

Virus penyebab diare dilaporkan menunjukkan aktivitas di beberapa negara bagian, termasuk Alabama, Massachusetts, Michigan, Minnesota, Nebraska, New Mexico, North Carolina, Ohio, Oregon, South Carolina, Tennessee, Virginia, Wisconsin, dan Wyoming.

Kenaikan tersebut telah memicu kekhawatiran bagi orang-orang yang berencana bepergian ke seluruh negeri karena virus tersebut dianggap sangat menular.

CDC membahas masalah ini minggu ini, mengatakan orang tidak perlu khawatir karena jumlah yang dilaporkan tidak biasa dan masih dalam kisaran dibandingkan dengan kasus di tahun-tahun sebelumnya.

“Data CDC terbaru yang dikumpulkan dari program NoroSTAT dan Sistem Pengawasan Virus Pernapasan dan Enterik Nasional menunjukkan bahwa wabah norovirus yang dilaporkan dan kasus yang dilaporkan dari departemen kesehatan negara bagian dan laboratorium klinis meningkat, tetapi tetap dalam kisaran yang diharapkan untuk tahun ini. , ”kata juru bicara CDC kepada USA Today melalui email.

Pada tahun sebelumnya, Sistem Pengawasan Virus Pernafasan dan Enterik Nasional mencatat tingkat positif sebesar 14,6%. Pada akhir Februari, angka tersebut melonjak menjadi 16,7%.

Menurut juru bicara CDC, angka terbaru sebanding dengan tingkat sebelum pandemi. Negara ini mengalami penurunan kasus norovirus ketika pembatasan pandemi COVID-19 diterapkan. Sekarang setelah diangkat, ada sedikit peningkatan tetapi tidak cukup untuk menjadi perhatian utama.

“Langkah-langkah pencegahan yang diterapkan selama pandemi COVID-19 kemungkinan besar efektif dalam mencegah wabah norovirus. Saat pembatasan pandemi telah dilonggarkan, jumlah wabah norovirus telah kembali ke tingkat yang sama dengan tahun-tahun sebelum pandemi,” jelas juru bicara tersebut.

Norovirus adalah penyebab utama muntah dan diare di antara orang-orang dari segala usia di negara ini. Rata-rata, AS mencatat 465.000 kunjungan ruang gawat darurat, 109.000 rawat inap, dan 900 kematian akibat virus setiap tahun.
Norovirus terkadang disebut sebagai “virus kapal pesiar”, karena kecenderungannya untuk menyebar dalam jarak dekat. Billeasy/Unsplash

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *