Diet Jepang Dapat Memperlambat Perkembangan Penyakit Hati Berlemak; 3 Makanan Yang Menekan Fibrosis Hati

Pola makan tradisional Jepang yang terdiri dari makanan berkualitas tinggi seperti makanan utuh, nabati, dan makanan laut dapat membantu memperlambat perkembangan penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD), sebuah studi baru menemukan.

Mengapa diet Jepang sehat?

Diet Jepang terutama terdiri dari makanan segar dan tidak diproses dengan sangat sedikit bahan olahan, lemak jenuh dan gula.

Studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa orang yang mengikuti diet Jepang memiliki risiko penyakit kardiovaskular dan stroke yang lebih rendah karena diet mereka kaya akan kedelai dan ikan.

Okinawa, sebuah pulau di Jepang paling selatan, memiliki jumlah centenarian tertinggi di dunia. Diet bergizi rendah kalori mungkin menjadi rahasia di balik harapan hidup yang panjang dan tingkat obesitas yang lebih rendah di kalangan orang Jepang.

Studi telah menunjukkan populasi Jepang berada pada risiko terendah penyakit yang berkaitan dengan usia seperti diabetes, kanker, radang sendi dan Alzheimer.

Berikut adalah beberapa manfaat diet Jepang yang diketahui:

Meningkatkan pencernaan – Rumput laut, kedelai, buah-buahan dan sayuran merupakan sumber serat yang kaya yang membantu pencernaan. Acar buah-buahan dan sayuran adalah sumber probiotik yang baik. Ini adalah diet kaya nutrisi – Diet Jepang secara alami kaya akan mineral, nutrisi seperti lemak omega-3 dan antioksidan Ini membantu menjaga berat badan yang sehat – Makanan rendah kalori alami, bersama dengan pola makan orang Jepang sampai 80% kenyang, mencegah makan berlebihan dan membantu menciptakan defisit kalori yang dibutuhkan untuk menurunkan berat badan.

Selain diet, pola makan orang Jepang juga membantu menjaga kesehatan. Makan dari mangkuk kecil dengan beberapa hidangan berbeda daripada piring besar membantu merangsang indera. Mereka mengikuti ideologi “pengekangan fleksibel” yang memungkinkan makan makanan ringan dan camilan sesekali dalam porsi kecil.

Diet Jepang dan NAFLD:

NAFLD didefinisikan sebagai serangkaian kondisi yang disebabkan oleh penumpukan lemak di hati. Kondisi tersebut meningkatkan risiko masalah kesehatan seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit ginjal. Penyebab NAFLD yang paling umum adalah obesitas.

Para peneliti dari Rumah Sakit Universitas Metropolitan Osaka di Jepang mengevaluasi perkembangan dan diet NAFLD dari 136 pasien berdasarkan kepatuhan mereka terhadap 12 komponen Indeks Diet Jepang (mJDI12).

Berikut adalah 12 komponen Indeks Diet Jepang:

nasisup misoacarproduk kedelaisayuran hijau dan kuningbuahbuahanmakanan lautjamurrumput lautteh hijaukopidaging sapi dan babi

Para peneliti menemukan bahwa skor mJDI12 yang lebih tinggi dikaitkan dengan perkembangan NAFLD yang lebih lambat. Perkembangan fibrosis hati secara signifikan ditekan pada orang yang mengonsumsi lebih banyak kedelai, makanan laut, dan rumput laut dan mereka memiliki massa otot yang lebih tinggi.

“Studi ini menunjukkan bahwa pola diet Jepang mungkin efektif sebagai pengobatan diet untuk pasien NAFLD. Kami berharap studi intervensi lebih lanjut akan mengarah pada pembentukan diet yang efektif untuk pasien tersebut,” kata profesor asosiasi Yoshinari Matsumoto, yang memimpin penelitian tersebut. .

Diet Jepang terutama terdiri dari makanan segar dan tidak diproses dengan sangat sedikit bahan olahan, lemak jenuh, dan gula. pixabay

Diterbitkan oleh Medicaldaily.com

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *