Gigi Bayi Adalah Kartu Kesehatan Dari Pengalaman Kehidupan Awal

Gigi bayi, sahabat sementara kita, sering dibuang tanpa pikir panjang. Tetapi para ilmuwan percaya bahwa gigi bayi adalah tambang emas dari pengetahuan yang belum dimanfaatkan.

Di antara ilmuwan yang bekerja untuk memecahkan misteri ini adalah ahli epidemiologi psikiatri Erin Dunn, yang menyebut dirinya peri gigi.

“Saya peri gigi sains. Saya seorang ilmuwan yang mengumpulkan dan mempelajari gigi,” Dunn, seorang peneliti di Rumah Sakit Umum Massachusetts, berkomentar, lapor ABC7.

Dunn terpesona oleh aspek antropologis dan arkeologis gigi. “Yang mengejutkan saya adalah tidak ada yang benar-benar menyatukan berbagai bidang,” kata Dunn, sesuai Vox. “Mereka (gigi bayi) mungkin dapat membantu memecahkan masalah besar yang kita miliki di bidang kesulitan masa kanak-kanak.”

Dunn menyebut gigi susu sebagai “catatan fosil dari pengalaman awal kehidupan manusia”.

Peneliti USC memeriksa gigi susu anak-anak yang tinggal di komunitas dekat bekas pabrik daur ulang baterai Exide di Vernon. Gigi mengungkapkan bukti paparan timbal.

“Gigi bayi pada dasarnya memberikan gambaran paparan logam beracun selama kehamilan dan tahun pertama kehidupan,” kata Jill Johnston, USC’s Keck School of Medicine.

Ilmuwan mengiris gigi bayi dan mengidentifikasi perubahan, jika ada, lebar dan warna. Pola muncul yang mungkin merupakan indikator stres.

“Mereka adalah arsip kecil yang hidup di tubuh Anda,” kata Christine Austin, seorang peneliti kesehatan lingkungan di Icahn School of Medicine di Mount Sinai di New York, “terus-menerus menyimpan sejarah tentang apa yang sedang Anda hadapi.”

Kini, Dunn dan timnya berencana untuk melakukan penelitian terhadap wanita yang hamil saat terjadi bom Boston Marathon 2013. Para peneliti ingin menemukan hubungan antara stres ibu mereka dan gigi anak mereka.

Pada akhirnya, tujuannya adalah untuk mengeksplorasi gigi sebagai alat untuk mengidentifikasi anak-anak yang dapat menggunakan dukungan kesehatan mental.

“Jika kita dapat mengidentifikasi lebih awal anak-anak yang pernah mengalami stresor kehidupan awal ini, kita dapat lebih cepat menghubungkan mereka dengan intervensi,” kata Dunn.

Menurut Johnston, bidang unik ini dapat melihat komunitas yang terkena dampak polusi, stres, dan kekurangan sumber daya.

“Dalam kasus tersebut, kita mungkin melihat hasil kesehatan yang lebih buruk dan itu benar-benar dapat membantu mengidentifikasi lingkungan di mana intervensi dan sumber daya paling penting,” kata Johnston.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *