Obat Kapsul Jenis Baru Untuk Ganti Suntikan Untuk Diabetes

Para ilmuwan telah mengembangkan kapsul obat jenis baru yang dapat menggantikan suntikan insulin untuk diabetes dan obat protein lain yang tidak dapat diberikan secara oral.

Para peneliti dari Melbourne, Australia, merancang sebuah kapsul untuk memberikan obat protein yang akan terdegradasi dengan sangat cepat di dalam perut. Kapsul melindungi obat di dalam lapisan khusus yang akan melewati perut dengan aman ke usus kecil.

“Kapsul memiliki lapisan khusus yang dirancang untuk tidak terurai di lingkungan pH rendah lambung sebelum tingkat pH yang lebih tinggi di usus kecil memicu kapsul untuk larut,” kata penulis pertama studi Dr. Jamie Strachan, dari RMIT’s School of Science. .

Dari lebih dari 30 juta penderita diabetes di AS, sekitar 7,4 juta bergantung pada insulin untuk mengelola kondisi mereka. Insulin adalah salah satu obat paling mahal di pasaran.

Semua pasien diabetes tipe 1 dan beberapa orang dengan diabetes tipe 2 perlu melakukan suntikan insulin untuk menjaga kadar gula darahnya tetap terkendali. Tanpa suntikan harian ini, kadar gula dapat meningkat dan menyebabkan masalah kesehatan yang parah seperti ketoasidosis diabetik. Ini adalah komplikasi akut yang mengancam jiwa yang menyebabkan lebih dari 500.000 hari rawat inap pasien setiap tahun.

“Jenis obat ini biasanya diberikan dengan suntikan – ribuan penderita diabetes di Australia memerlukan suntikan insulin hingga beberapa kali sehari, yang dapat membuat pasien tidak nyaman dan mengakibatkan biaya perawatan kesehatan yang tinggi,” pemimpin peneliti Profesor Charlotte Conn, seorang ahli kimia biofisika dari RMIT University, menjelaskan tujuan dari penelitian tersebut.

Tim RMIT menggunakan teknologi yang sama untuk mengembangkan antibiotik oral jenis baru yang dapat menghindari resistensi terhadap superbug berbahaya.

“Obat protein lain seperti antibodi monoklonal telah dikembangkan untuk mengobati kondisi peradangan, kanker, dan penyakit lain dengan nilai pasar yang diproyeksikan sekitar $400 miliar pada tahun 2030,” tambah Conn.

Tim peneliti juga menguji kapsul oral baru dengan insulin dalam studi pra-klinis untuk mengevaluasi kinerja insulin kerja cepat dan kerja lambat. Kebanyakan penderita diabetes menggunakan kombinasi kedua jenis insulin ini.

Kapsul menunjukkan hasil penyerapan yang sangat baik untuk bentuk kerja lambat, sekitar 50% lebih baik daripada suntikan insulin. Namun, dalam bentuk kerja cepat, obat tersebut menunjukkan efek lag yang signifikan dibandingkan dengan insulin yang diberikan melalui injeksi.

“Hasil kami menunjukkan ada janji nyata untuk menggunakan kapsul oral ini untuk insulin kerja lambat, yang suatu hari dapat dikonsumsi oleh penderita diabetes selain suntikan insulin kerja cepat,” kata Conn.

Para peneliti telah mengajukan paten untuk teknologi baru mereka.

Para ilmuwan telah menemukan jenis obat baru yang dapat menggantikan suntikan insulin untuk diabetes dan obat protein lain yang tidak dapat diberikan secara oral. pixabay

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *