Ada obat yang sedang dipelajari untuk efek peremajaannya pada darah. Para ilmuwan percaya bahwa dengan merevitalisasi tubuh manusia dengan darah muda, orang lanjut usia dapat menikmati beberapa manfaat, termasuk mungkin menunda penuaan.
Seiring bertambahnya usia manusia, kemampuan tubuh mereka untuk beregenerasi semakin berkurang. Darah mereka juga mengalami penuaan hematopoietik, ditandai dengan hilangnya kapasitas regeneratif dan diferensiasi miring sel punca. Ketika ini terjadi, tubuh manusia kehabisan darah yang sehat.
Sebuah studi baru yang diterbitkan di Nature Cell Biology mengusulkan cara untuk memutar kembali waktu dengan meremajakan darah orang tua menggunakan obat anti inflamasi yang disebut anakinra. Obat yang disetujui untuk digunakan dalam rheumatoid arthritis membalikkan efek penuaan pada sistem hematopoietik tikus.
Berdasarkan data ilmiah, darah muda memiliki efek peremajaan pada tubuh manusia, antara lain membuat jantung berdetak lebih kencang, otak berpikir lebih cepat, dan otot menjadi lebih kuat.
Penulis studi Emmanuelle Passagué, Ph.D., dan rekan-rekannya sangat ingin menemukan cara untuk membawa kekuatan peremajaan darah muda ke tubuh manusia yang lebih tua dalam bentuk pil. Dan keinginan mereka untuk mencapai tujuan itu membuat mereka menemukan efek mencolok dari anakinra pada darah.
Passagué, direktur Columbia Stem Cell Initiative, menjelaskan bahwa temuan mereka dapat membuka jalan bagi ilmu pengetahuan untuk menunda penuaan dan bahkan memperpanjang umur manusia.
“Sistem darah yang menua, karena merupakan vektor bagi banyak protein, sitokin, dan sel, memiliki banyak konsekuensi buruk bagi organisme. Seorang berusia 70 tahun dengan sistem darah berusia 40 tahun dapat memiliki rentang kesehatan yang lebih lama, jika bukan umur yang lebih panjang, ”kata Passagué dalam rilis berita.
Mahasiswa pascasarjana Passagué, Carl Mitchell, yang juga merupakan bagian dari penelitian tersebut, menggemakan sentimen yang sama, dengan mengatakan bahwa hasil yang menjanjikan dapat mengarah pada “produksi darah yang lebih sehat pada orang tua.”
Meskipun percobaan tim sukses karena obat tersebut mampu mengembalikan sel darah ke keadaan yang lebih muda dan lebih sehat, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebelum strategi ini diterima di komunitas medis.
Pertama, para peneliti hanya mencoba dan menghasilkan hasil positif dalam percobaan mereka dengan tikus. Mereka belum membuktikan apakah proses dan mekanisme yang sama berlaku untuk manusia. Passagué mengatakan mereka berharap temuan mereka akan mengarah pada uji klinis.
“Kita tahu bahwa jaringan tulang mulai menurun ketika orang berusia 50-an. Apa yang terjadi di usia paruh baya? Mengapa ceruk pertama gagal? Hanya dengan memiliki pemahaman molekuler yang mendalam akan memungkinkan untuk mengidentifikasi pendekatan yang benar-benar dapat menunda penuaan,” dia menambahkan.