Orang yang Kegemukan Kemungkinan Menderita Masalah Penglihatan, Temuan Studi

Kelebihan berat badan atau obesitas bisa menjadi faktor risiko degenerasi makula terkait usia (AMD), menurut sebuah studi baru.

Peneliti Kanada dari University of Montreal baru-baru ini melaporkan temuan studi mereka tentang hubungan antara obesitas dan AMD dalam jurnal Science.

Mereka melakukan penelitian yang melibatkan tikus dan menemukan bahwa riwayat obesitas yang disebabkan oleh diet tinggi lemak menyebabkan perubahan kekebalan yang terus-menerus bahkan setelah kehilangan berat badan ekstra dan kembali ke metabolisme normal.

Beberapa perubahan epigenetik memperburuk respons peradangan terhadap cedera mata yang diinduksi secara eksperimental selama percobaan tikus. Hal ini membuat tim menduga bahwa pada manusia, perubahan yang sama akan menyebabkan kecenderungan AMD di antara orang gemuk.

“Kami ingin tahu mengapa beberapa orang dengan kecenderungan genetik mengembangkan AMD sementara yang lain terhindar,” kata pemimpin studi dan profesor oftalmologi Przemyslaw (Mike) Sapieha dalam rilis berita.

Sapieha melanjutkan, “Meskipun banyak upaya telah diinvestasikan untuk memahami gen yang bertanggung jawab atas AMD, variasi dan mutasi pada gen kerentanan hanya meningkatkan risiko pengembangan penyakit tetapi tidak menyebabkannya.”

Tim tersebut mengatakan penelitian mereka menunjukkan bagaimana stres kehidupan seperti obesitas dapat mengubah sel kekebalan dan membuatnya merusak mata, menyebabkan masalah penglihatan di kemudian hari.

AMD dianggap sebagai penyebab utama kebutaan permanen di seluruh dunia. Pada tahun 2020, sekitar 196 juta orang didiagnosis dengan kondisi ini, menurut Science Daily.

“Pengamatan ini menunjukkan bahwa kita harus mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana faktor lain seperti lingkungan dan gaya hidup berkontribusi terhadap perkembangan penyakit,” kata Sapieha.

Bagi Dr. Masayuki Hata, yang menulis penelitian ini ketika ia masih menjadi postdoctoral fellow, temuan mereka dapat membantu memberikan pilihan pengobatan yang lebih baik untuk AMD.

“Temuan kami memberikan informasi penting tentang biologi sel kekebalan yang menyebabkan AMD dan akan memungkinkan pengembangan perawatan yang lebih disesuaikan di masa depan,” kata Hata, yang sekarang menjadi profesor oftalmologi di Universitas Kyoto di Jepang.

Para peneliti mencatat bahwa mereka berharap pekerjaan mereka dapat menginspirasi ilmuwan lain untuk memperluas upaya dalam memahami lebih lanjut masalah kesehatan dan penyakit terkait obesitas, seperti penyakit Alzheimer dan multiple sclerosis.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *