Penyakit Sapi Gila Ditemukan Di Peternakan Di Belanda

Penyakit langka yang 100% fatal begitu gejalanya muncul telah terdeteksi pada seekor sapi di sebuah peternakan di Belanda. Yang mengkhawatirkan, penyakit itu bisa menular ke manusia ketika mereka memakan daging sapi yang terkontaminasi penyakit itu.

Penyakit yang disebut bovine spongiform encephalopathy (BSE) atau lebih umum disebut penyakit sapi gila telah dilaporkan di negara tersebut untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade.

Pihak berwenang percaya bahwa sapi tersebut tidak mengancam kesehatan manusia karena ditangkap sebelum memasuki rantai makanan. Namun, mereka sedang mencari hewan lain yang telah melakukan kontak dengan sapi atau terinfeksi oleh sumber yang sama.

“Keturunan, dan hewan yang memiliki pakan yang sama, dan hewan yang dibesarkan dengan sapi ini sedang dilacak, diuji untuk BSE,” dan akan dihentikan, kata Menteri Pertanian Piet Adema, NL Times melaporkan. “Ada kemungkinan ternak lain juga memakan pakan ini dan tertular. Dalam hal ini, langkah-langkah harus diambil untuk mengelola risiko terhadap keamanan pangan dan kesehatan masyarakat.”

BSE adalah salah satu jenis penyakit prion yang menginfeksi sapi. Prion adalah bentuk protein alami yang salah lipatan. Sering ditemukan di otak, protein tidak alami ini mengubah protein normal saat mereka bertemu. Hasilnya adalah efek berjenjang yang pada akhirnya merusak otak. Sementara periode inkubasi yang berbeda tergantung pada penyakitnya, saat ini, semua penyakit prion 100% fatal begitu gejalanya muncul, menurut Gizmodo.

Persamaan BSE pada manusia adalah penyakit Creutzfeldt-Jakob atau CJD. Sebagian besar kasus CJD terjadi secara sporadis, biasanya di kemudian hari. Namun bentuk lain dari penyakit ini dapat terjadi sebagai akibat dari mutasi yang diwariskan atau peralatan bedah yang terkontaminasi atau selama prosedur donasi organ tertentu. Tapi itu adalah bentuk penyakit yang disebut varian CJD, yang didapat dari makan daging sapi yang terkontaminasi BSE.

Ini bukan pertemuan pertama kami dengan penyakit mematikan itu.

Ratusan orang mengembangkan varian CJD pada 1980-an dan 1990-an dari daging sapi yang terkontaminasi. Menariknya, sebagian besar kasus ini terjadi di Inggris. Wabah tersebut diyakini disebabkan karena praktik memberi makan sapi dengan daging sapi lain yang terinfeksi atau bahkan dari domba yang terinfeksi penyakit prion yang disebut scrapie, menurut outlet tersebut.

Setelah larangan besar terhadap daging sapi Inggris, serta perubahan dalam peraturan pemberian makan dan penyembelihan, kejadian penyakit sapi gila menurun pada pertengahan 1990-an. Wabah skala besar baik BSE atau varian CJD belum terjadi sejak saat itu. Namun BSE masih dapat terjadi secara spontan pada sapi di peternakan, yang mana penanganannya menjadi prioritas.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *