Pola Tidur Sehat Dapat Melindungi Anda dari Asma Terlepas dari Kerentanan Genetik: Studi

Tidur malam yang nyenyak tidak hanya membuat tubuh segar sepanjang hari, tetapi juga menjauhkan Anda dari berbagai kondisi kesehatan jangka panjang. Para ilmuwan telah menemukan bahwa pola tidur yang sehat dapat melindungi Anda dari asma bahkan jika Anda memiliki gen yang rentan terhadap kondisi pernapasan.

Asma adalah kondisi peradangan kronis yang menyumbat saluran udara ke paru-paru, menyebabkan sesak napas, mengi, batuk, dan sesak atau nyeri di dada. Kondisi pernapasan mempengaruhi lebih dari 4,8 juta anak di bawah usia 18 tahun dan 21 juta orang dewasa di AS.

Faktor paling umum yang menyebabkan asma adalah riwayat keluarga, meskipun faktor lain seperti infeksi saluran pernapasan masa kanak-kanak, kondisi alergi, atau paparan bahan kimia tertentu dapat memicu kondisi tersebut. Kerentanan genetik membuat seseorang tiga hingga enam kali lebih mungkin terkena asma daripada seseorang yang tidak memiliki orang tua penderita asma.

Banyak penderita asma sering melaporkan kesulitan tidur dan menderita gangguan tidur seperti mendengkur, insomnia, dan sleep apnea. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa sekitar 37% penderita asma berat mengalami insomnia dan 27% penderita asma sedang hingga berat mengalami apnea tidur.

Studi terbaru mengevaluasi apakah kualitas tidur seseorang ada hubungannya dengan risiko asma.

Para peneliti menganalisis pola tidur sekitar 455.405 peserta di Inggris dan menemukan bahwa tidur yang buruk dapat melipatgandakan risiko seseorang untuk didiagnosis dengan kondisi tersebut.

Tim menemukan peserta yang memiliki risiko genetik tinggi asma dan melaporkan pola tidur yang buruk 122% lebih mungkin mengembangkan kondisi tersebut dibandingkan mereka yang memiliki risiko genetik rendah dan pola tidur yang sehat.

Kualitas tidur dinilai berdasarkan faktor-faktor seperti durasi tidur, kronotipe tidur, insomnia, mendengkur, dan rasa kantuk yang berlebihan di siang hari.

Temuan menunjukkan bahwa dengan mengidentifikasi dan mengobati gangguan tidur sejak dini, kemungkinan terkena asma dapat dikurangi terlepas dari kecenderungan genetik.

“Individu dengan pola tidur yang buruk dan kerentanan genetik yang lebih tinggi memiliki tambahan risiko asma yang lebih tinggi. Pola tidur yang sehat bermanfaat dalam pencegahan asma terlepas dari kondisi genetiknya. Deteksi dini dan pengelolaan gangguan tidur dapat bermanfaat untuk mengurangi kejadian asma,” para peneliti menulis.

Banyak penderita asma sering melaporkan kesulitan tidur dan menderita gangguan tidur seperti mendengkur, insomnia, dan sleep apnea pixabay

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *