Pria Dengan Autisme Atau ADHD Sedikit Lebih Rentan Terhadap Kanker Testis, Studi Menemukan

Pria yang memiliki gangguan perkembangan saraf seperti autisme dan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) sedikit lebih rentan terhadap kanker testis atau seminoma, menurut sebuah studi baru.

Studi yang diterbitkan dalam British Journal of Cancer ini dikatakan sebagai pendekatan pertama yang menghubungkan keduanya.

Ada beragam bentuk kanker testis, yang sebagian besar dimulai pada sel germinal – sel yang menghasilkan sperma – yang ditemukan di testis pria. Atau disebut tumor sel germinal, ini dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok: seminoma dan non-seminoma, menurut Cancer.org.

Seminoma adalah varian yang menyebar lambat dan sangat dapat disembuhkan yang biasanya terjadi pada sel kuman tetapi dapat menyebar ke berbagai bagian tubuh.

“Karena kanker testis dapat diangkat melalui pembedahan, sehingga menyembuhkan penyakit, penting untuk mencari perawatan tepat waktu jika Anda merasakan benjolan di testis Anda,” kata Ingrid Glimelius, konsultan senior di Departemen Onkologi di Rumah Sakit Universitas Uppsala dan Profesor di Universitas Uppsala, tempat penelitian dilakukan.

Sebagai bagian dari penelitian, kohort dari 6.166 pasien dengan kanker testis dicocokkan dengan 61.660 pria dari kelompok usia yang sama tetapi tanpa kondisi tersebut. Para peneliti mereferensikan data register medis untuk memahami apakah diagnosis gangguan kejiwaan lebih umum pada pria yang terkena kanker dibandingkan pada kelompok kontrol.

Awalnya, para peneliti tidak menemukan bukti adanya risiko kanker testis yang lebih tinggi pada individu dengan diagnosis psikiatri, tetapi kelompok dengan gangguan perkembangan saraf menunjukkan kecenderungan yang tinggi untuk mengembangkan kanker testis jenis seminoma.

“Studi ini juga menemukan bahwa orang dengan gangguan perkembangan saraf rata-rata empat tahun lebih muda ketika mereka mengembangkan kanker dan lebih cenderung memiliki penyakit yang lebih lanjut saat didiagnosis,” kata Glimelius, seperti dilansir Eureka Alert.

“Kami juga melihat bahwa orang dengan diagnosis psikiatri sebelumnya memiliki sedikit peningkatan risiko kematian akibat kanker testis mereka dibandingkan dengan orang tanpa diagnosis psikiatri sebelumnya, meskipun tingkat kelangsungan hidup kanker testis umumnya sangat baik pada kedua kelompok,” kata Anna Jansson, doktoral. mahasiswa di Universitas Uppsala dan dokter di Rumah Sakit Universitas Uppsala.

“Kami tidak tahu mengapa kami melihat hubungan antara gangguan perkembangan saraf dan risiko kanker testis, tapi kami percaya bahwa peristiwa awal kehidupan berdampak, bahkan mungkin sejak tahap janin,” tambah Jansson.

Kanker testis Pixabay

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *