Sebuah studi baru membawa harapan bagi pasien COVID-19 yang berjuang dengan gejala jangka panjang akibat COVID yang berkepanjangan.
Para peneliti dari Israel menemukan bahwa sebagian besar gejala COVID yang berkembang setelah infeksi ringan bertahan selama beberapa bulan tetapi akhirnya hilang dalam waktu satu tahun.
Diterbitkan di BMJ, penelitian tersebut berfokus pada hasil COVID yang lama setahun setelah infeksi SARS-CoV-2 ringan. Ini juga mengevaluasi hubungan mereka dengan usia pasien, jenis kelamin, status vaksinasi, dan varian virus corona.
Para peneliti menggunakan data dari 1.913.234 anggota organisasi kesehatan Israel Maccabi Healthcare Services yang menjalani tes PCR antara 1 Maret 2020 hingga 1 Oktober 2021.
Setelah skrining, 70 kasus COVID lama yang dilaporkan dianalisis dalam kelompok pasien yang tidak divaksinasi yang terinfeksi SARS-CoV-2 yang dicocokkan dengan orang yang tidak terinfeksi. Risiko pada pasien dengan terobosan Covid juga dibandingkan dengan kontrol yang tidak divaksinasi yang terinfeksi virus.
Untuk waktu yang lama, belum ada pemahaman yang jelas tentang hubungan antara efek klinis COVID lama dengan usia, jenis kelamin, status vaksinasi, dan variannya, demikian menurut Medical Xpress.
Untuk mengatasinya, tim memeriksa dan membandingkan kondisi pada orang yang tidak divaksinasi selama periode awal dan akhir setelah infeksi sambil mencatat usia, jenis kelamin, dan varian SARS-CoV-2 peserta. Data yang direkam kemudian dibandingkan dengan kondisi orang yang divaksinasi yang dipantau selama periode yang sama.
Kasus di mana pasien dirawat di rumah sakit karena penyakit serius tidak dimasukkan untuk memastikan bahwa hanya mereka yang mengalami infeksi ringan yang dinilai. Sementara itu, faktor-faktor yang berpengaruh seperti konsumsi alkohol, status merokok, tingkat sosial ekonomi dan adanya kondisi yang sudah ada sebelumnya menjadi pertimbangan.
Setelah menganalisis semua data mereka, tim menemukan bahwa orang yang divaksinasi yang terinfeksi COVID-19 memiliki risiko lebih rendah menderita gejala COVID yang berkepanjangan, seperti kesulitan bernapas, daripada pasien yang tidak divaksinasi.
“Studi kami menunjukkan bahwa pasien COVID-19 ringan berisiko mengalami sejumlah kecil hasil kesehatan dan kebanyakan dari mereka sembuh dalam waktu satu tahun sejak diagnosis,” tambah para peneliti.
Sementara itu, penelitian lain yang diterbitkan dalam jurnal peer-review JAMA baru-baru ini menemukan bahwa sekitar 90% penderita COVID jangka panjang mulai dengan infeksi ringan, bukan penyakit parah.