Studi Menunjukkan Diet Tinggi Gula Dapat Memperparah Gejala IBD

Diet tinggi gula dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan, seperti obesitas, penyakit jantung, dan stroke. Para ilmuwan kini telah menemukan bahwa terlalu banyak gula dalam makanan dapat memperburuk gejala penyakit radang usus (IBD).

Penyakit radang usus adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh peradangan kronis pada jaringan di saluran pencernaan.

Ada dua jenis IBD:

Kolitis ulserativa – Ini terjadi ketika lapisan dalam usus besar mengalami peradangan dan bisul. Penyebab pasti kondisi ini tidak diketahui tetapi orang dengan gangguan kekebalan biasanya menunjukkan gejala kolitis ulserativa. Faktor-faktor seperti stres dan makanan tertentu dapat memperparah gejalanya. Penyakit Crohn – Suatu kondisi yang menyebabkan peradangan pada lapisan dalam usus kecil.

Kolitis ulserativa dan penyakit Chron dapat menyebabkan gejala seperti diare, pendarahan dubur, sakit perut, kelelahan, dan penurunan berat badan.

“Prevalensi IBD meningkat di seluruh dunia, dan meningkat paling cepat dalam budaya dengan gaya hidup urban industri, yang biasanya memiliki pola makan tinggi gula,” kata Timothy Hand, penulis senior studi tersebut.

Selama percobaan dua minggu, para peneliti mempelajari tikus yang diberi makanan standar atau tinggi gula. Untuk meniru gejala IBD, hewan tersebut diobati dengan bahan kimia yang disebut DSS yang menyebabkan kerusakan pada usus besar.

Tikus yang menjalani diet tinggi gula mati dalam sembilan hari, sedangkan tikus yang menjalani diet standar bertahan hingga akhir percobaan. Peneliti menemukan bahwa tikus dengan gejala IBD mengalami kerusakan usus besar.

“Epitel usus besar seperti sabuk konveyor. Dibutuhkan lima hari bagi sel untuk melakukan perjalanan melalui sirkuit dari bawah ke atas ruang bawah tanah, di mana mereka ditumpahkan ke dalam usus besar dan buang air besar. Anda pada dasarnya membuat usus besar baru setiap lima hari,” kata Hand.

Ketika DSS diberikan pada tikus dengan diet tinggi gula, sirkuitnya runtuh, menyebabkan usus besar penuh dengan darah dan sel-sel kekebalan.

“Terlalu banyak gula tidak baik untuk berbagai alasan, dan penelitian kami menambah bukti tersebut dengan menunjukkan bagaimana gula dapat berbahaya bagi usus. Untuk pasien IBD, gula dengan kepadatan tinggi – ditemukan dalam hal-hal seperti soda dan permen – mungkin sesuatu yang harus dijauhi,” tambah Hand.

Para ilmuwan sekarang telah menemukan bahwa terlalu banyak gula dalam makanan dapat memperburuk gejala penyakit radang usus. Bru-nO/Pixabay

Diterbitkan oleh Medicaldaily.com

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *