Bagaimana jika satu suntikan dapat melindungi Anda dan orang yang Anda cintai dari semua virus flu yang dikenal? Inilah yang sedang dikerjakan para peneliti untuk memastikan perlindungan universal terhadap flu sudah dekat.
Sebuah studi AS yang diterbitkan pada hari Kamis merinci informasi tentang vaksin eksperimental yang menunjukkan janji awal dalam memberikan perlindungan luas terhadap semua 20 subtipe virus influenza yang diketahui.
Diterbitkan di jurnal Science, tim di belakangnya melaporkan hasil yang menguntungkan dalam fase pengujian awal yang melibatkan tikus dan musang. Para peneliti mengatakan ini bisa membuka jalan menuju suntikan flu universal yang bisa mencegah pandemi di masa depan.
“Vaksin berfungsi sebagai alat yang sangat diperlukan untuk pengendalian dan pencegahan influenza, tetapi masih ada beberapa tantangan. Beberapa populasi, misalnya lansia, merespons vaksinasi dengan buruk. Selain itu, sifat virus influenza yang sangat bervariasi dapat mempersulit penargetan antigen yang optimal,” tulis tim tersebut.
Menanggapi masalah tersebut, para peneliti mengembangkan vaksin dua dosis yang menggunakan teknologi messenger RNA yang sama yang ditemukan dalam suntikan COVID-19 yang dikembangkan oleh Moderna dan Pfizer dengan BioNTech.
Suntikan tersebut mengirimkan partikel lipid kecil dari instruksi mRNA yang mendorong sel untuk membuat replika protein hemagglutinin yang biasanya ditemukan pada permukaan 20 subtipe virus influenza A dan B yang diketahui. Dengan cara ini, vaksin dapat memberikan perlindungan terhadap virus variabel antigenik dengan menginduksi antibodi terhadap banyak antigen secara bersamaan.
Menurut Reuters, vaksin universal ini tidak serta merta mengakhiri musim flu di seluruh dunia. Namun, itu bisa menghilangkan tebakan untuk membuat suntikan flu tahunan beberapa bulan sebelum musim flu setiap tahun.
“Idenya di sini adalah untuk memiliki vaksin yang akan memberi orang tingkat dasar memori kekebalan terhadap beragam jenis flu sehingga penyakit dan kematian akan jauh lebih sedikit ketika pandemi flu berikutnya terjadi,” kata pemimpin studi Scott Hensley dari Perelman School. Kedokteran di University of Pennsylvania.
Lebih lanjut Hensley menjelaskan bahwa jika berhasil dalam uji coba pada manusia, vaksin flu universal tidak akan mencegah infeksi. Tapi itu akan memberikan perlindungan yang tahan lama terhadap penyakit parah dan kematian yang disebabkan oleh virus.