Selain menjaga kesehatan dan kekebalan tulang, asupan rutin vitamin D diketahui dapat mengurangi risiko komplikasi kesehatan serius akibat COVID-19 dan kanker. Ini satu lagi daftarnya. Sebuah studi baru menemukan bahwa mengonsumsi vitamin D dosis tinggi pada anak usia dini dapat mengurangi kemungkinan mengembangkan gejala kejiwaan pada usia sekolah.
Menurut penelitian, satu dari tujuh anak dan remaja memiliki setidaknya satu gangguan kesehatan mental yang dapat diobati. Beberapa faktor dapat menentukan kesehatan mental seorang anak, di antaranya adalah kekurangan vitamin D yang krusial.
Studi terbaru adalah bagian dari uji klinis yang mengevaluasi manfaat intervensi awal vitamin D3 dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.
Selama uji coba, dosis standar suplemen vitamin D 10 mikrogram diberikan kepada kelompok kontrol, sementara kelompok lain menerima tiga kali dosis yang dianjurkan, dari usia dua minggu hingga dua tahun. Mereka kemudian ditindaklanjuti sampai mereka berusia 6 sampai 8 tahun.
Peneliti menemukan kelompok kedua menunjukkan penurunan risiko masalah internalisasi pada usia sekolah. Anak-anak dalam kelompok tersebut menunjukkan lebih sedikit perasaan depresi, kecemasan, dan perilaku menarik diri yang dilaporkan orang tua dibandingkan dengan peserta yang menerima dosis standar vitamin D.
“Hasil kami menunjukkan bahwa dosis suplemen vitamin D3 yang lebih tinggi selama tahun-tahun pertama kehidupan dapat mengurangi risiko menginternalisasi gejala kejiwaan pada usia prasekolah akhir dan awal sekolah,” kata Samuel Sandboge, peneliti utama studi tersebut.
Studi tersebut menemukan bahwa 11,8% anak-anak yang menerima dosis standar vitamin D melaporkan masalah internalisasi, sementara di antara mereka yang menerima suplemen tiga kali lipat, hanya 5,6% yang melaporkan masalah serupa.
“Hasil dan potensi implikasinya menarik, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi hasil. Dalam interpretasi hasil, kita harus mencatat, antara lain, bahwa kita mempelajari gejala kejiwaan hanya sebagai laporan orang tua. Selanjutnya, peserta penelitian adalah anak-anak keturunan Nordik yang tinggal di Finlandia yang memiliki kadar vitamin D yang baik,” tambah Sandboge.
Sebuah studi baru menemukan bahwa mengonsumsi vitamin D dosis tinggi pada anak usia dini dapat mengurangi kemungkinan mengembangkan gejala kejiwaan pada usia sekolah. Pixabay
Diterbitkan oleh Medicaldaily.com